Total Tayangan Halaman

Minggu, 22 November 2015

Rejeki tidak hanya soal uang, karena teman yang baik juga rejeki dari Tuhan

Teman ? 
Teman adalah satu kata penuh makna, bagi saya mereka bukan hanya sekedar teman biasa. Mereka bisa menjadi sahabat, saudara, bahkan keluarga. Saya cukup mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, suka bergaul dan selalu tertantang untuk mencoba hal baru membuat saya mengenal banyak orang dari berbagai jenjang usia, pendidikan dan lingkungan kerja. Jangan heran, orang yang baru saya temui di jalan pun bisa jadi teman saya dengan intensitas komunikasi dan silaturahmi yang sangat baik untuk waktu yang lama sampai sekarang.
Teman ?
Bagi saya, teman bisa siapa saja tapi teman dekat atau sahabat hanya beberapa. Orang bilang persahabatan yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun adalah persahabatan yang akan berlangsung selamanya, yaa saya percaya.
Di setiap jenjang peralihan usia, saya punya beberapa sahabat bahkan agar terlihat kompak kami beri nama persahabatan ini dengan nama panggilan tertentu atau bisa dibilang kelompok ini menjadikan kami sebagai sebuah "gank". Banyak dari kami adalah satu sama lain yang berbeda latar belakang, hobi, watak dan sifat tapi tetap bersama hingga detik ini karena bagaimanapun juga yang sama hanya sekedar menambahi tapi yang beda bisa melengkapi.
Gank pertama saya yang tak pernah lekang oleh waktu, dimulai dari kehidupan anak SMA 12 tahun lalu. Sampai sekarang kami tak pernah memiliki sebutan khusus untuk kelompok ini tapi yang jelas kami selalu bersama, berbagi suka dan duka. Mereka sudah lebih dekat dari sahabat, sudah seperti kakak perempuan bagi saya bahkan bukan hanya kami pribadi tapi keluarga kami juga sudah saling mengenal satu sama lain hingga akhirnya ketika berkunjung ke rumah masing-masing benar-benar terasa seperti di rumah sendiri. Dengan mereka saya bercerita banyak hal, melewati berbagai macam peristiwa, saling menguatkan dan saling mengingatkan. Sudah seperti saudara walau tak sedarah. Bisa dibilang mereka adalah saksi hidup lika liku perjalanan saya selama 12 tahun ini dan tahun-tahun mendatang karena hingga saat ini masih sering berkomunikasi, bertemu dan berlibur bersama.




Gank berikutnya, saya dapatkan ketika saya mulai memasuki bangku kuliah. Masih teringat jelas hari pertama memasuki ruang kelas, 5 gadis yang saya temui adalah mahasiswi pertama yang saya kenal dan mengajak saya duduk berurutan di samping mereka hingga akhirnya setiap saat menghabiskan waktu bersama. Selang beberapa waktu kami berlima mulai akrab dengan seorang mahasiswa yang paling pintar di kelas. Mahasiswa ini sering memanggil kami dengan sebutan "ladies" karena pada saat itu sedang eksis sebuah reality show "deal or no deal" dimana ada beberapa wanita yang membawa koper berisi pilihan jawaban dan para wanita itu dipimpin oleh seorang laki-laki. Yaa sejak itu, kami menyebutkan diri sebagai ladies. Bukan hanya teman satu kelas dan satu angkatan tapi nama kami sebagai ladies juga dikenal oleh berbagai angkatan baik di atas atau di bawah kami. Banyak cerita yang dilewati bersama ladies, mulai dari cerita cinta, keluarga sampai perdebatan diantara kami saat itu. Sampai saat ini, persahabatan ladies masih tetap berlangsung. Karena hanya 3 orang diantara kami asli Purwokerto dan lainnya berasal dari luar kota, beberapa kali kami meluangkan waktu berkumpul dan bersama walaupun tidak selalu lengkap bertemu di saat yang sama karena kesibukan masing-masing dan beberapa dari kami sudah berkeluarga.



Berikutnya, persahabatan yang bermula dari ketidaksengajaan. Juli 2009, kami dipertemukan dalam sebuah tugas, tugas yang mengharuskan kami mengambilnya sebagai salah satu syarat kelulusan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pada saat itu sedang berlangsung program PBA (Pemberantasan Buta Aksara). Kami mendapat tugas untuk melaksanakan KKN di sebuah desa di Purbalingga, desa Selakambang. Berawal dari 32 orang yang disatukan dalam sebuah rumah (posko) karena kebetulan kami meminta dijadikan satu tempat tinggal baik laki-laki dan perempuan kepada Kepala Desa setempat. Kebetulan ada 1 rumah kosong yang belum selesai dibangun dan tidak dihuni, jadilah kami tinggal di sana bersama-bersama selama 40 hari. Awalnya komunitas ini bernama PONSEL (Posko Nang Selakambang) namun karena satu kelompok diisi dengan banyak kepala memang membuat kami terpecah secara emosional dan kedekatan walaupun kami tetap melaksanakan tugas yang sudah ditentukan. Banyak cerita luar biasa selama 40 hari kami tinggal bersama dan saya rasa ini tidak akan pernah terlupa sepanjang masa. Selepas KKN, kami yang merasa sudah cocok dan saling mengenal karakter masing-masing mulai membentuk kelompok khusus dimana kami selalu menghabiskan waktu bersama. Di saat yang lain sudah tak lagi mengenal teman KKN-nya, kami justru semakin dekat dan akrab hingga akhirnya satu persatu menyelesaikan studi dan kembali ke kota masing-masing. Hanya tersisa 6 orang dari kami di Purwokerto, bukannya semakin memudar,persahabatan kami justru semakin mengental. Semakin sering membunuh waktu bersama mulailah kami memberi nama pada kelompok ini dengan "waguers". Cerita waguers bermula dari saya yang merasa kesal dengan 5 orang lainnya pada saat itu dan menyebut mereka "wagu" istilah banyumas untuk kata "jayus" atau "garing". Mulai sejak saat itu karena banyak sifat 'wagu' dan kejadian 'aneh' yang menimpa kami, kami menyebut diri kami sebagai "waguers" atau orang-orang wagu :D.



Entah saling mengenal dan bersama sudah 12 tahun, 9 tahun atau 6 tahun, bagi saya mereka adalah sosok yang sangat luar biasa. Mereka yang mungkin lebih tahu lika liku kehidupan saya daripada keluarga saya sendiri. Mereka yang mungkin lebih mengerti dan lebih memahami saya daripada keluarga saya sendiri. Dan mereka yang mungkin selalu bisa menghibur dan menyemangati saya daripada keluarga saya sendiri. Mereka adalah keluarga kedua, ketiga dan keempat saya. Bagian dari hidup saya yang sangat berharga. Walaupun terkadang diantara kami ada masalah dan perselisihan, walaupun kami tak bisa selalu bertemu dan bersama. Tapi saya besyukur dengan kehadiran mereka di hidup saya, karena mereka salah satu rejeki dari Tuhan untuk saya.

Terima kasih teman-teman ^^

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Perasaan itu rumah kaga kosong, tapi yang huni tiap malam kedinginan hehehe

    BalasHapus